Jepang Berencana untuk Berlakukan Wajib Masker pada Anak Usia 2 Tahun di Tempat Penitipan Anak

By Nad

nusakini.com - Internasional - Sebuah panel pemerintah Jepang berencana untuk merekomendasikan agar anak-anak berusia 2 tahun atau lebih memakai masker wajah di tempat penitipan anak sebagai bagian dari langkah-langkah untuk mencegah mereka dan staf terinfeksi virus corona, sebuah sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan Jumat (4/2).

Karena penyebaran cepat varian Omicron di Jepang berlanjut, menteri kesehatan Shigeyuki Goto mengatakan dalam konferensi pers bahwa saran baru untuk anak-anak harus "didorong ke depan."

Pedoman anti-virus kementerian kesehatan untuk tempat penitipan anak sejauh ini tidak mengharuskan anak-anak untuk memakai masker wajah di fasilitas tersebut, tetapi rencana panel akan meminta mereka yang berusia 2 tahun atau lebih untuk "mengenakan masker wajah jika memungkinkan," menurut sumber itu.

Rancangan tersebut juga mengizinkan pengecualian, dengan mengatakan, "Tidak perlu memaksa mereka memakai masker wajah ketika mereka merasa sakit atau kesulitan memakainya terus menerus."

Panel akan mempertahankan prinsip yang ada untuk tidak merekomendasikan anak di bawah 2 tahun untuk memakainya, karena risiko mati lemas atau sengatan panas.

Karena varian yang sangat menular menyebar di antara anak-anak, komite tanggapan COVID-19 negara itu berencana untuk juga memperkenalkan kebijakan baru pada fasilitas setelah sekolah untuk siswa sekolah dasar, kata sumber itu.

Perkembangan itu terjadi ketika kasus COVID-19 harian Jepang melebihi 100.000 untuk pertama kalinya pada hari Kamis, mendorong total kumulatif menjadi 3 juta, sementara 34 dari 47 prefektur Jepang tetap dalam keadaan darurat kuasi COVID-19.

Secara terpisah, Takaji Wakita, yang memimpin sekelompok ahli yang memberi nasihat kepada kementerian kesehatan tentang respons pandeminya, mengatakan bahwa agar situasinya membaik, Jepang perlu mengambil lebih banyak langkah untuk mengurangi infeksi di antara anak-anak dan orang tua.

"Jumlah kasus virus corona baru mulai menurun di kalangan generasi muda, tetapi kecuali kita melihat tren penurunan di antara anak-anak dan orang tua, angka keseluruhan tidak akan menurun," kata Wakita, kepala Institut Nasional Penyakit Menular, di parlemen. sidang.

Dia juga menyerukan manajemen tempat tidur rumah sakit yang fleksibel karena lonjakan pasien COVID-19 dengan gejala serius membuat orang lain sulit dirawat di rumah sakit.

Mengenai upaya vaksinasi negara, ia menggarisbawahi pentingnya memfasilitasi suntikan booster sebagai bagian dari tindakan terhadap varian virus corona yang berbeda. (Kyodo/dd)